Bahagianya jadi relawan, dikerubungi anak kecil, bermain dan bahagia bersama.
Kehadiran yang intens, interaksi yang sering, entah itu masalah serius atau hanya obrolan ringan menjadi salah satu obat bagi kondisi mental para penyintas bencana.

Salah satu koordinator pengungsi mengatakan pada kami dengan redaksi yang kurang lebih, “Mas, kami tidak terlalu butuh bantuan logistik, yang lebih kami butuhkan itu bantuan pendampingan, relawan hadir di sini itu membuat kami terhibur”.

Maksudnya, bukan tidak butuh bantuan logistik, akan tetapi bantuan bersifat dukungan moril lebih banyak dibutuhkan oleh meraka. Kehadiran relawan dengan pendekatan personal akan lebih kuat dampaknya bagi para penyintas, bahkan misalkan tidak membawa buah tangan (logistik).

Secara tidak langsung menjadi pendampingan sosial (atau sering disebut trauma healing) bagi para penyintas.
Pada akhirnya, tersampaikanlah pesan cinta persaudaraan sesama muslim dan manusia antara muhsinin/donatur, relawan, dan penyintas. Semoga kita semua dimasukkan ke dalam golongan hambaNya yang tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan.
Terima kasih.

Support kami:

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *